PATUHI TATA TERTIB DEMI KESELAMATAN KITA BERSAMA ::: KESELAMATAN JALAN TANGGUNG JAWAB KITA SEMUA ::: PERIKSA KELENGKAPAN KENDARAAN SEBELUM BERKENDARA

Selasa, 26 Juli 2011

TERMINAL BUS CENDERUNG BELUM OPTIMAL

(Jakarta, 20/5/11) Keberadaaan terminal bus di seluruh daerah di Indonesia selama ini secara umum cenderung belum berfungsi secara optimal. Padahal peran dan fungsi terminal penumpang angkutan jalan menjadi sangat penting sebagai tempat perpindahan penumpang antar moda, tempat naik atau turunnya penumpang, tempat pendataan angkutan umum serta sebagai tempat melakukan pemeriksaan terhadap kelaikan kendaraan umum, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

”Permasalahan klasik yang berkembang adalah terminal - terminal yang ada sekarang ini belum beroperasi secara optimal dan kurang memperhatikan kualitas dari pelayanannya sehingga masyarakat kurang mendapatkan kepuasan,” demikian ditegaskan  Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso dalam sambutannya ketika membuka Pembekalan Teknis kepada para Kepala Terminal Penumpang Angkatan ke-IX yang dilaksanakan di BPPTD (Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat) Bali, Gianyar, 19 - 21 Mei 2011.

Oleh karena itu sebagai instansi Pembina Teknis, Kementerian Perhubungan c.q Direktorat Jenderal Perhubungan Darat berkepentingan untuk melakukan kegiatan pembinaan diantaranya dengan melalui kegiatan pembekalan teknis semacam ini. Dengan adanya kegiatan semacam ini meski kewenangan pengelolaan terminal ada pada pemerintah kota/kabupaten setempat, diharapkan terjadi persamaan persepsi terhadap visi, misi penyelenggaraan operasional terminal serta peningkatan kompetensi para kepala terminal untuk lebih profesional dengan standar pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta pensosialisasian Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Peningkatan kemampuan dan ketrampilan teknis para petugas di terminal menjadi ujung tombak penyelenggaraan LLAJ di daerah, “ jelas Ditjen Perhubungan Darat. Lebih lanjut Ditjen Perhubungan Darat berharap agar setiap pengelola terminal benar-benar memperhatikan fasilitas utama dan fasilitas penunjang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 

Kegiatan Pembekalan Teknis Kepala Terminal ini juga merupakan ajang untuk silahturahmi, berkomunikasi dan bertukar pikiran, ide, gagasan,  diantara kepala-kepala terminal dari berbagai daerah yang berbeda. Acara tersebut diikuti oleh 55 peserta yang berasal dari 47 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pembekalan ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan penyegaran kemampuan serta keterampilan teknis para kepala dan petugas terminal penumpang angkutan jalan untuk lebih memaksimalkan pelayanan dalam penyelenggaraan pengoperasian terminal penumpang.

Sebagai narasumber kegiatan ini, yaitu Direktur LLAJ, para Kasubdit di lingkungan Direktorat LLAJ, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha). Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga diadakan kunjungan ke Terminal Ubung, Bali. (CAS) 

KEMENHUB SERAHKAN 58 BUS KE DAERAH

(Jakarta, 20/7/2011) Bersamaan dengan Acara Penyerahan Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2010 yang berlangsung Rabu (19/07/2011) di Ruang Mataram, Kementerian Perhubungan, berlangsung pula Acara Serah Terima Operasional Bus Bantuan Kementerian Perhubungan Tahun 2010 kepada Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi dan Perum Damri.

“Pemberian bus bantuan ini merupakan salah satu upaya Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dalam mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan transportasi perkotaan”, tegas Dirjen Perhubungan Darat, Suroyo Alimoeso, pada sambutan acara tersebut. “Pemberian bus bantuan ini diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah untuk mewujudkan peningkatan pelayanan angkutan umum, disesuaikan dengan jenis pelayanan dan kebutuhan angkutan umum dari masing-masing daerah,” tambahnya.

Sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2010, Kementerian Perhubungan, melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM), telah menyerahkan bantuan bus sebanyak 637 unit bus ukuran sedang kepada 332 Pemerintah Kabupaten/Kota dan 40 Perguruan Tinggi di Indonesia.

Selain itu, untuk pengembangan sistem transit, sejak tahun 2005 hingga 2010, Kementerian Perhubungan pun telah menyerahkan bantuan bus sebanyak 153 unit bus ukuran sedang AC dan 40 unit bus ukuran besar AC untuk kota-kota : Batam, Pekanbaru, Palembang, Bogor, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Gorontalo, Manado, dan Ambon.

Jumlah total bus bantuan yang diserahterimakan pada tahun 2010 adalah sebanyak 58 bus, dengan rincian 20 bus ukuran besar AC untuk bantuan Bus Rapid Transit (BRT) dan 38 unit bus ukuran sedang AC untuk angkutan sekolah/kota.

Bus bantuan sistem transit yang akan diserahterimakan sejumlah 15 unit bus besar AC 1 pintu dan 5 unit bus besar AC 2 pintu diserahkan kepada dua provini yaitu : Provinsi Sumatera Selatan mendapat bantuan bus sistem transit sebanyak 5 unit bus besar AC 2 pintu dan Provinsi Bali mendapat bantuan bus sistem transit sebanyak 15 unit bus besar AC 1 pintu.

Sedangkan Bus Sekolah dan Bus Angkutan Kota yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah sebanyak 38 unit, diserahkan kepada 21 Pemerintah Daerah dengan rincian sebagai berikut : 25 unit bus sedang, untuk angkutan sekolah diserahterimakan kepada 15 pemerintah daerah dan 13 unit bus sedang, untuk angkutan umum di wilayah perkotaan diserahterimakan kepada 6 pemerintah daerah. (RS)

Sumber